SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI, SUGENG RAWUH, SUGENG LENGGAH SINAMBI NYIMAK

Jumat, 24 Februari 2017

MENUMBUHKAN DAN MEMUPUK KREATIFITAS SISWA

MENUMBUHKAN DAN MEMUPUK KREATIFITAS SISWA

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta atau daya cipta. Sedangkan secara umum kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru untuk menyelesaikan dan menemukan peluang.
Kreativitas merupakan tuntutan pendidikan dan kehidupan meskipun kreativitas bukan merupakan bagian dari materi-materi kurikulum, melainkan untuk membuat siswa bisa mengenali potensi dan kemampuannya sendiri. Sehingga siswa mampu menghadapi segala kondisi dan memecahkan permasalahan yang ada. Kreativitas juga memajukan semua bidang kehidupan, karena inovasi hanya lahir dari kreatifitas.

         Untuk menumbuhkan kreativitas siswa, seorang guru haruslah berperan sebagai motivator dan fasilitator yang menolong para siswa untuk melakukan refleksi diri, diskusi kelompok, bermain peran, melakukan presentasi secara dramatikal, dan berbagai aktifitas kelompok lainnya. Guru juga berperan sebagai teman belajar, inspirator, navigator, dan orang yang berbagi pengalaman. Bukan sebagai penceramah atau diktator yang maha tahu.

Beberapa cara menumbuhkan kreativitas siswa adalah sebagai berikut:
1.   Guru diharapkan mampu berbicara dengan nada dan bahasa tubuh yang ramah kepada para siswanya.
2.   Guru diharapkan tidak menginterupsi atau menghakimi secara tergesa-gesa pada saat para siswa mengekspresikan ide-idenya.
3.   Guru diharapkan mampu memberikan pertanyaan terbuka yang lebih banyak, atau menyampaikan pengalaman pribadinya sebagai referensi.
4.   Guru diharapkan mampu membantu siswanya untuk membaca dan mengembangkan berbagai kelebihan individualitasnya.
5.   Melatih siswa untuk berbicara dan berpendapat dengan jelas dan lancar, sebagai cara melatih siswa untuk percaya diri dalam mengungkapkan pendapatnya.
6.   Meminta siswa lainnya untuk menjelaskan jika seorang siswa kurang mengerti atau tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru.
7.   Membiasakan siswa membentuk kelompok belajar sebagai sarana diskusi siswa untuk memecahkan suatu permasalahan.
8.   Menciptakan budaya menjelaskan di kelas, bukan sekedar menjawab yang betul. Artinya jika ada siswa yang menjawab betul, guru diharapkan untuk meminta siswanya menjelaskan alasannya. Dengan demikian siswa yang lain bisa terbantu dalam berusaha untuk mengerti.
9.   Menghubungkan isi pengajaran dengan konteks kehidupan nyata. Hal ini akan menjadi pemicu bagi para siswa untuk memberikan respon, berdiskusi, dan berfikir dalam tingkat tinggi.
10.  Penggunaan berbagai peralatan bantu dalam pengajaran, seperti power-point, mainan, video, dan peralatan multimedia untuk menumbuhkan gairah siswa dalam belajar, memperluas sudut pandangnya, dan memicu diskusi yang lebih mendalam.

      Okee….
     Kami segenap Keluarga Besar SMP N 4 Kepil berusaha semaksimal mungkin untuk memberdayakan potensi Siswa, salah satunya adalah dengan Proyek Mandiri….
      Dan…. Ternyata luar biasa….. hebat …

             Salut deh sama kamu2 semua……..siiip…..

Kamis, 09 Februari 2017

Video Proses pembuatan MOL

Pembuatan Mikro Organisme Lokal (MOL)
Assalaamu’alaikum Wr.Wb….
Hallo teman-teman….. udah agak lama kami absen gak sempat nulis-nulis,….. he hee… abisnya super sibuk sih…. Maklum udah mendekati ujian, jadi yah… udah barang tentu banyak banget kegiatan-kegiatan sekolah yang harus dikerjain and diselesaikan dengan baik…. Bener kan?
Oke…. Kali ini admin akan menyampaikan hasil kegiatan kalian yang berhubungan dengan kegiatan sekolah yang Insyaallah akan sangat berguna bagi kalian khususnya, dan masyarakat pada umumnya.
Marilah kita simak dan ikuti kegiatan praktikum IPA biologi dari Kelompok siswa Kelas 9 A, SMP N 4 Kepil, yaitu tentang pembuatan pupuk cair ( POC ) dari limbah buah-buahan busuk, yang sering disebut MOL ( Mikro Organisma Lokal ).
Mikro Organisme Lokal (MOL) adalah cairan yang terbuat dari bahan-bahan alami yang disukai sebagai media hidup dan berkembangnya mikro organisme yang berguna untuk mempercepat penghancuran bahan-bahan organik atau sebagai dekomposer dan sebagai aktivator/ atau tambahan nutrisi bagi tumbuhan yang disengaja dikembangkan dari mikro organisme yang berada di tempat tersebut. Bahan-bahan tersebut diduga berupa zat yang dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan tanaman (fitohormon) seperti : giberlin, sitokinin, auxin, dan inhibitor.
Tujuan Pembuatan MOL adalah :
1. Untuk mengembangkan biang penghancur bahan organik (dekomposer)
2. Menambah aktivasi tumbuhan dan tambahan nutrisi bagi tanaman

Syarat terbentuknya MOL
1. Bibit/ Media bakteri yang berasal dari bahan-bahan alami
2. Makanan dalam bentuk glukosa (Gula dan air kelapa)
3. Makanan dalam bentuk Karbohidrat

Manfaat MOL
1. Sebagai starter dalam proses dekomposisi bahan organik
2. Sebagai starter untuk pupuk organik cair bagi tanaman
3. Penyedia nutrisi bagi tanaman
4.Membantu kelancaran penyerapan unsur hara/ nutrisi oleh akar tanaman, karena kandungan
   elektrolitnya.
Perbandingan 400 cc cairan MOL diencerkan dengan 14 l air dengan dosis 4,8 l/ha

Cara Membuat MOL dari Buah Buahan - Buah-buahan busuk yang sudah tidak bisa dimakan lagi bisa dimanfaatkan untuk sebagai MOL (Mikro Organisme Lokal). MOL yang dibuat dari buah-buahan busuk ini bisa digunakan untuk pengomposan maupun untuk disemprotkan ke tanaman. Cara pembuatannya sangat mudah dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar kita.
Bahan-bahan:
  • Buah-buahan yang sudah busuk. Bisa buah apa saja: pepaya, pisang, mangga, apel, salak, Bonggol pisang, rebung banbu dll. Sebanyak 1 kg 
  • Air kelapa 2 butir. 
  • Air Cucian beras ( leri ) 1 liter.
  • Gula jawa 0,25 kg. 
Cara Pembuatan:
  1. Limbah buah-buahan dihaluskan. Bisa dengan cara ditumbuk atau diparut atau diremas-remas. 
  2. Tambahkan air cucian beras, sambil terus di remas / dihaluskan. 
  3. Tambahkan air kelapa, sambil terus diaduk agar tercampur merata.
  4. Tambahkan gula jawa. 
  5. Semua bahan diaduk sampai tercampur merata. 
  6. Adonan disaring, dan dimasukkan ke dalam jerigen bekas minyak.
  7. Tutup jerigen dengan penutup Beri lubang yang dilegkapi dengan selang yang dihubungkan dengan botol aqua yang berisi air sabun. Tutup celah sempitantara tutup botol dan selang dengan plastisin. 
  8. Semua bahan kemudian difermentasi selama 2 minggu sebelum digunakan. 
Cara Penggunaan:

  • MOL ini bisa digunakan untuk pengomposan maupun untuk penyemprotan ke tanaman.
  • Untuk pengomposan: encerkan larutan fermentasi sebayak 5 xnya. Kemudian disemprotkan ke bahan-bahan yang akan dikomposkan.
  • Untuk penyemprotan tanaman: larutkan larutan fermentasi sebanyak 30 kali. Penyemprotan dilakukan pada pagi hari atau sore hari ke permukaan daun. Penyemprotan dilakukan berselang 2 minggu.
Oke.... untuk lebih jelasnya,.... kita ikuti aja yah kegiatan anak-anak yang lagi asyiik membuat POC / MOL sebagai berikut :