SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI, SUGENG RAWUH, SUGENG LENGGAH SINAMBI NYIMAK

Kamis, 02 Desember 2021

SOSIALISASI VISI MISI DAN PROGRAM SEKOLAH SERTA PROFIL PELAJAR PANCASILA


SOSIALISASI VISI MISI DAN PROGRAM SEKOLAH 

SERTA PROFIL PELAJAR PANCASILA

Hari kamis, 25 Nopember  2021, bertepatan dengan hari Guru,  pihak komite sekolah mengadakan Rapat Pleno dengan mengundang Orang Tua atau Wali Peserta Didik dari kelas 7, 8 dan kelas 9. Rapat Pleno ini merupakan jembatan antara Pihak Sekolah dengan Pihak Orang Tua Peserta Didik.

Rapat Pleno dimulai pada pukul 08.30 WIB. Dari Pihak Sekolah dihadiri semua bapak dan ibu guru di ketuai oleh Ibu Dra. Roh Mulyati,  dan penanggung-jawab Kegiatan yaitu Kepala Sekolah : Bapak Setiono, S.Pd M.M.Pd. dan Ketua Komite : Bapak Sukarso Budi Hartono serta dihadiri pengurus komite.

SMP Negeri 4 Kepil  menyelenggarakan Sosialisasi Program Sekolah dan Rapat Pleno Komite dengan suasana yang sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Yang mana pada tahun ini, pelaksanaannya dibagi menjadi 2 sesi. Itu karena memang menyesuaikan dengan situasi saat ini yaitu new normal ditengah pandemi covid-19. Dengan didampingi dari Dinas Kesehatan Ponorogo, SMP Negeri 4 Kepil mempersiapkan protokol kesehatan sesuai dengan ketentuan Gugus Depan Covid-19 yaitu menyiapkan tempat cuci tangan, menyiapkan handsanitizer, mengecek suhu setiap wali murid dan warga sekolah yang datang, menjaga jarak tempat duduk wali murid, mengharuskan wali murid dan semua tamu yang datang untuk memakai masker.

Dalam acara ini Kepala Sekolah memaparkan kegiatan-kegiatan yang diadakan di SMP Negeri 4 Kepil pada tahun pelajaran 2021/2022 serta laporan Kegiatan yang diadakan di SMP negeri 4 Kepil pada tahun pelajaran 2020/2021.

Dalam rapat pleno ini diharapkan ada sinergi antara orang tua peserta didik dengan pihak sekolah, baik dalam mendidik putra-putrinya serta pendidikan karakter putra-putrinya baik di sekolah maupun di luar sekolah. Harapan orang tua kepada sekolah supaya putra-putrinya di ajarkan ilmu yang nantinya bermanfaat bagi orang tua, agama nusa dan bangsa, serta ketrampilan yang lain.

Sebelum Pembehasan Program Sekolah di tahun depan, terlebih dahulu dipaparkan Visi Misi SMP N 4 kepil, dan Profil Pelajar Pancasila.

Cerita singkatnya adalah sebagai berikut :

A. VISI DAN MISI SEKOLAH

      Visi SMP Negeri 4 Kepil :

”Terwujudnya Insan Sekolah yang Beriman, bertaqwa, Mulia dalam Budi pekerti , Terdepan dalam Prestasi, Menguasai teknologi, berjiwa seni dan berwawasan lingkungan”

       Misi SMP Negeri 4 Kepil :

    1.  Standar Kompetensi Lulusan

              a.  Sekolah meningkatkan kegiatan bidang keagamaan melalui kegiatan sholat

                   dhuha  sholat dhuhur,  sholat Jumat berjamaah dan PHBI

              b.  Sekolah mengembangkan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) melalui

                   kegiatan 5 S berdoa sebelum dan  sesudah pembelajaran, Upacara,

                   menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars SMP,  kegiatan Sholat dhuha,

                   dhuhur,  Jumat berjamaah.

              c.  Sekolah mengembangkan pembinaan prestasi akademik dan non akademik.

              d.  Sekolah mengembangkan program literasi.

              e.  Sekolah mengembangkan layanan bimbingan dan konseling.

              g.  Sekolah Selalu mengikuti kegiatan lomba akademik maupun non akademik.

              h.  Sekolah selalu menyelenggarakan kegiatan Ekstra kurikuler untuk memupuk

                   bakat, minat serta kemampuan untuk mengembangkan diri.

       2. Standar Isi

               a.  Sekolah mengembangkan tertib dokumen sekolah setiap semester sesuai

                    dengan Standar Operasional Pelayanan (SOP Akreditasi).

               b.  Sekolah mengimplementasikan Menejemen Berbasis Sekolah (MBS)

       3. Standar Proses

                a.  Sekolah mengembangkan tertib dokumen sekolah setiap semester sesuai

                     dengan Standar Operasional Pelayanan (SOP Akreditasi).

                b.  Sekolah mengimplementasikan Menejemen Berbasis Sekolah (MBS)

       4. Standar Pendidik dan Kependidikan

               a.  Sekolah mengembangkan peningkatan kompetensi Tenaga Pendidik dan  

                   Tenaga Kependidikan melalui kegiatan workshop, mengirim guru Pelatihan

                    sesuai Undangan dari Dinas.

               b.  Sekolah mengembangkan ketentuan reward dan punishment terhadap

                    Pendidik dalam hal  kelengkapan administrasi perangkat pembelajaran

                    melalui supervisi akademik dan penghargaan  /reward setiap tahun.

       5. Standar Sarana dan Prasarana

               a.  Sekolah mengembangkan sarana sekolah secara bertahap

               b.  Sekolah mengembangkan kebersihan sekolah di setiap ruang secara bertahap

               c.  Sekolah mengembangkan penghijauan, kebersihan, kenyamanan dan keamanan

                    lingkungan sekolah

               d.  Sekolah mengembangkan program UKS

               e.  Sekolah mengembangkan prasarana kegiatan belajar ABK

       7. Standar Pembiayaan

               a.  Sekolah mengembangkan peningkatan kompetensi Tenaga Pendidik dan

                   Tenaga Kependidikan.

               b.  Sekolah mengembangkan sarana Sekolah

               c.  Sekolah mengembangkan penilaian prestasi akademik

               d.  Sekolah mengembangkan Subsidi siswa tidak mampu

      8.  Standar Penilaian

               a.  Sekolah mengembangkan penilaian prestasi akademik

 B.  PROFIL PELAJAR PANCASILA

Sekolah SMPN 4 Kepil siap terapkan tema profil Pelajar  pancasila dan  Merdeka Belajar di sekolah.

Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Sekolah SMPN 4 Kepil, Setiono, S.Pd.M.M.Pd. pada saat acara peringati hari guru di ruang pertemuan SMP Negeri 4 Kepil, pada hari Kamis ( 25/11/2021).

Menurut  bapak Setiono,  sekolahnya sudah siap menerapkan Profil Pelajar Pancasila dan Merdeka Belajar.

"Karena kita sudah siap, maka tentu kita harus menerapkan pembelajaran profil pelajar pancasila dan Merdeka Belajar di tahun mendatang ,"terangnya.

"Jadi acara hari guru ini temanya kita memperkenalkan enam profil pelajar pancasila dan Merdeka belajar. Selain itu saya berikan hadiah kecil kepada guru sebagai ucapan terimakasih saya agar mereka terus bersemangat dan ikhlas dalam mengajar,"katanya.

Untuk itu ia berharap agar hari guru ini bisa menumbuhkan kembali semangat mengajar guru-guru di SMP N 4 Kepil Khususnya dan seluruh Guru di Indonesia.

"Kita rayakan agar guru-guru selalu ingat bahwa dirinya selalu dibutuhkan untuk mencerdaskan anak bangsa,"tukasnya.

Untuk diketahui program enam profil pancasila dan program belajar merdeka merupakan program dari Kemendikbud Ristek yang telah mulai berjalan di beberapa sekolah di Indonesia.

Adapun enam profil pancasila tersebut adalah satu Ketuhanan yang maha esa, berakhlak mulia, kebinekaan global, kreatifitas, kemampuan gotong royong, kemandirian dan pelajar bernalar kritis.

Rapat Pleno di akhiri pada Pukul 12.30 WIB, dengan menghasilkan beberapa kesepakatan yang harus dilaksanakan pada tahun pelajaran 2021/2022 yaitu dengan meningkatkan baik kegiatan Akademik maupun non akademik.

Berikut  ini adalah  Dokumen Kegiatan nya  :




 
 HIBURAN TARI GAMBYONG      

                                                            HIBURAN TARI NDOLALAK

                               PENGANUGERAHAN PIALA DAN PIAGAM HASIL LOMBA

Rasanya Adem didampingi Orang Tua




                                                   Penghargaan untuk Guru

                                             Kami bangga Berprestasi untuk almamater kami






SEMENTARA ITU DULU YAH ILLUSTRASINYA, BESUK DITAMBAHA LAGI

Matur Nuwun .........

Kamis, 19 Agustus 2021

PESAWAT SEDERHANA


PESAWAT SEDERHANA

Pengertian Pesawat Sederhana Pesawat sederhana adalah peralatan yang bisa memudahkan pekerjaan manusia. Dalam mempelajari pesawat sederhana, kamu akan mengenal istilah berikut ini. 
1. Titik tumpu, yaitu titik yang menjadi tumpuan
    beban dan sifatnya tetap. 
2.Titik beban, yaitu tempat melekatnya beban. 
3. Titik kuasa, yaitu tempat diberikannya gaya kuasa. Macam-Macam Pesawat Sederhana Secara umum, pesawat sederhana dibagi menjadi tiga, yaitu pengungkit, bidang miring, dan katrol. Ingin tahu perbedaan antara ketiganya? Check this out. 1. Pengungkit Pengungkit adalah pesawat sederhana berupa batang keras yang dapat berotasi suatu titik tumpu. Perhatikan gambar berikut.
Keterangan: F = gaya kuasa (N); w = beban (N); Lk = lengan kuasa (m); dan Lb = lengan beban (m). Prinsip kerja pengungkit adalah dengan gaya kecil, beban berat mampu dipindahkan. Coba Quipperian perhatikan gambar di atas, kira-kira bagaimana cara memperkecil gaya? Gaya bisa diperkecil dengan cara memperpendek lengan beban. Jika lengan bebannya pendek, maka lengan kuasanya akan semakin panjang. Semakin panjang lengan kuasa, semakin kecil gaya yang dibutuhkan. Secara matematis, hubungan antara F, w, Lk, Lb dirumuskan sebagai berikut.

Berdasarkan posisi titik tumpu, titik beban, dan titik kuasanya, pengungkit dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut. a. Pengungkit jenis 1 Pengungkit jenis 1 adalah pengungkit yang titik tumpunya berada di antara titik beban dan titik kuasa. Jenis ini merupakan bentuk dasar dari suatu pengungkit. Contoh pengungkit jenis 1 adalah jungkat-jungkit, gunting, tang, palu, linggis, dan sebagainya.
b. Pengungkit jenis 2 Suatu pengungkit dikatakan berjenis 2 jika titik bebannya berada di antara titik tumpu dan titik kuasa. Contoh pengungkit jenis 2 adalah gerobak dorong, pembuka tutup botol, pemecah kemiri, dan sebagainya.
c. Pengungkit jenis 3 Pengungkit jenis 3 adalah pengungkit yang memiliki titik kuasa di antara titik beban dan titik tumpu. Contoh pengungkit jenis 3 adalah pinset, alat pancing, stapler, lengan saat memegang benda, dan sebagainya.
Saat menggunakan pengungkit, sebenarnya kamu sudah mendapatkan suatu keuntungan. Keuntungan itu disebut sebagai keuntungan mekanis. Secara matematis, keuntungan mekanisnya dirumuskan sebagai berikut. Dengan KM = keuntungan mekanis.
2. Bidang Miring Bidang miring adalah pesawat sederhana yang berupa papan/ bidang yang dibuat miring. Hal itu bertujuan untuk memperkecil usaha saat memindahkan beban yang berat. Semakin landai bidang miring, gaya yang diberikan semakin kecil. Sebaliknya, semakin curam bidang miring, gayanya semakin besar. Perhatikan gambar berikut.
Keterangan: F = gaya (N); w = beban (N); h = tinggi papan (m); dam s = panjang papan (m). Secara matematis, hubungan antara F, w, h, dan s dirumuskan sebagai berikut.
Contoh peralatan yang memanfaatkan prinsip bidang miring adalah tangga yang dibuat berkelok-kelok, pisau, kapak, sekrup, dan sebagainya.
Keuntungan mekanis yang akan kamu dapatkan saat menggunakan bidang miring dirumuskan sebagai berikut : km = H / S 3. Katrol Katrol adalah pesawat sederhana berupa roda beralur yang dikelilingi oleh tali. Prinsip kerja katrol adalah mengubah arah kerja gaya sehingga beban bisa terangkat dengan mudah. Ternyata, katrol memiliki kesamaan dengan pengungkit lho, yaitu terdiri dari titik tumpu, titik kuasa, dan titik beban. Secara umum, katrol dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut. a. Katrol tetap Katrol tetap adalah katrol yang posisinya selalu tetap saat digunakan. Contoh katrol tetap bisa kamu lihat di gambar berikut.
Berdasarkan gambar di atas, O berperan sebagai titik tumpu, B sebagai titik beban, dan A sebagai titik kuasa. Dengan demikian, OB = lengan beban dan OA = lengan kuasa. Katrol jenis ini biasa digunakan sebagai pengerek timba di sumur. Keuntungan mekanis katrol tetap, dirumuskan sebagai berikut.
Oleh karena besarnya gaya kuasa digunakan sepenuhnya untuk menarik beban w, maka F = w. Artinya, keuntungan mekanis katrol tetap bernilai 1. b. Katrol bergerak Katrol bergerak adalah katrol yang ikut bergerak/ berubah posisi saat digunakan. Contoh katrol bebas bisa kamu lihat di gambar berikut.
Berdasarkan gambar di atas, B berperan sebagai titik tumpu, O sebagai titik beban, dan A sebagai titik kuasa. Dengan demikian, BO = lengan beban dan BA = lengan kuasa. Keuntungan mekanis katrol bergerak adalah 2 karena beban ditopang oleh 2 tali. Katrol jenis ini biasa dipakai untuk mengangkat adonan semen ke lantai atas pada saat pembangunan gedung atau rumah. c. Katrol majemuk Katrol majemuk adalah perpaduan antara katrol tetap dan katrol bergerak. Semakin banyak katrol yang digunakan, semakin mudah digunakan untuk mengangkut suatu barang. Keuntungan mekanis katrol majemuk bisa dilihat dari banyaknya tali. Contohnya sebagai berikut.
Katrol majemuk di atas terdiri dari dua katrol bergerak dan 1 katrol tetap. Ketiga katrol dihubungkan oleh sebuah tali sedemikian sehingga terbentuk tiga lilitan tali sesuai nomor di atas, yaitu 1, 2, dan 3. Oleh karena itu, keuntungan mekanisnya = 3. Apakah Quipperian sudah paham dengan materi pesawat sederhana? Jika sudah paham, yuk simak contoh soal berikut. Contoh soal 1 Bayu dan Nada bermain jungkat jungkit seperti gambar berikut.
Jarak antara Heri dan titik tumpu adalah 30 cm. Jika massa Heri dan Nada berturut-turut 20 kg dan 25 kg, maka tentukan jarak Nada dari titik tumpu agar jungkat-jungkit menjadi seimbang! Pembahasan: Diketahui: LH = 30 cm mH = 20 kg mN = 25 kg Ditanya: LN =…? Penyelesaian: Dalam hal ini, Quipperian harus menggunakan persamaan untuk pengungkit.
Jadi, jarak antara Nada dan titik tumpu adalah 24 cm. Contoh soal 2 Pak Seno akan memindahkan sebuah kardus berisi buku ke atas rak setinggi 1,2 m. Agar tidak terlalu berat memindahkan kardus tersebut, Pak Seno mengambil sebuah papan sepanjang 150 cm untuk dijadikan bidang miring. Untuk memindahkan kardus tersebut, gaya yang dibutuhkan Pak Seno hanya 400 N. Tentukan berat kardus yang dipindahkan! Pembahasan: Diketahui: F = 400 N h = 1,2 m s = 150 cm = 1,5 m Ditanya: F =…? Penyelesaian: Untuk mencari besarnya gaya dorong Pak Seno, gunakan persamaan berikut.
Jadi, berat kardus yang dipindahkan adalah 500 N. Contoh soal 3 Perhatikan gambar katrol berikut.
Berapakah gaya kuasa yang dibutuhkan untuk mengangkat papan tersebut! Pembahasan: Diketahui: w = 20 N Ditanya: F =…? Penyelesaian: Katrol di atas merupakan jenis katrol bergerak. Keuntungan mekanis katrol bergerak adalah 2, sehingga gaya kuasanya dirumuskan sebagai berikut.

Jumat, 23 Juli 2021

JUARA 2 FLS2N MENYANYI TUNGGAL KAB WONOSOBO

WALAU PANDEMI TETAP RAIH PRESTASI

 

Assalaamu’alaikum Wr. Wb

Hallo guys….selamat bertemu lagi dengan kami keluarga besar SMP Negeri 4 kepil kabupaten Wonosobo……. Saat ini memang masih masa Pandemi Covid-19,  yang entah kapan akan berakhir???, namun semua itu tidak menyurutkan semangat kami untuk selalu berkreasi, khususnya dalam bidang Pendidikan.

Kali ini SMP N 4 kepil akan menyajikan berbagai kegiatan terutama yang berkaitan dengan lomba baik FLS2N maupun yang lain.

Untuk lomba FLS2N, kami menampilkan dua cabang lomba yaitu :

1.      1.    Lomba Menyanyi Solo

2.      2.    Kreatifitas Seni Musik Tradisional

Dua macam lomba tersebut sudah terlaksana dan alhamdulillah berkat doa dan kesungguhan dari para siswa dan para pembimbing dua cabang lomba tersebut semuanya mendapatkan Juara walaupun baru tingkat kabupaten.

Untuk Menyanyi Solo mendapatkan Juara 2 kabupaten, sedangkan Kreatifitas seni music tradisional mendapatkan Juara 3.

Semoga diwaktu yang akan datang akan lebih meningkat, baik kwantitas maupun kwalitas lomba untuk menjadi yang terbaik dan menjadi Idola bagi masyarakat sekitar.

Baiklah untuk lebih jelasnya marilah kita saksikan Video lomba tersebut .......

FLS2N 2021-SMP 4 KEPIL 

WONOSOBO JATENG -JESSICA


JUARA 3 lOMBA kREATIFITAS 
MUSIK TRADISIONAL

3.      Lomba menulis sinopsis asal usul / Babat Wonosobo dalam rangka hari Jadi Wonosobo.

Untuk lomba yang satu ini baru akan dilaksanakan, smoga anak anak mampu untuk menulis sinopsis tentang sejarah Wonosobo dari menyaksikan Video.

Lomba ini dibimbing oleh Guru bahasa Indonesia,   .... smoga juga mendapatkan Juara ya ?

Inilah salah satu Sinopsis Babat Wonosobo Karya Salah satu Siswa SMP N 4 Kepil :

LEGENDA WONOSOBO.

    Berdasarkan cerita rakyat, pada sekitar awal abad 17 tersebutlah tiga orang pengelana masing-masing bernama Kyai Kolodete, Kyai Karim dan Kyai Walik, mulai merintis suatu permukiman di daerah Wonosobo. Selanjutnya Kyai Kolodete berada di dataran tinggi Dieng, Kyai Karim berada di daerah Kalibeber dan Kyai Walik berada di sekitar kota Wonosobo sekarang ini. Di kemudian hari dikenal beberapa tokoh penguasa daerah Wonosobo seperti Tumenggung Kartowaseso sebagai penguasa daerah Wonosobo yang pusat kekuasaannya di Selomanik.

Dikenal pula tokoh bernama Tumenggung Wiroduta Wonosobo yang di Pecekelan – selanjutnya dipindahkan sebagai pusat kekuasaannya yaitu Kalilusi, kemudian ke Ledok yang  selanjutnya dipindahkan lagi di  Plobangan  selanjutnya di kota Wonosobo sekarang ini.

    Salah seorang cucu Kyai Karim juga disebut sebagai salah seorang penguasa Wonosobo. Cucu Kyai Karim tersebut dikenal sebagai Ki Singowedono yang telah mendapat hadiah satu tempat di Selomerto dari Keraton Mataram serta diangkat menjadi penguasa daerah ini namanya berganti menjadi Tumenggung Jogonegoro. Pada masa ini Pusat kekuasaan dipindahkan ke Selomerto. Setelah meninggal dunia Tumenggung Jogonegoro dimakamkan di desa Pakuncen. Selanjutnya pada masa perang Diponegoro ( 1825 - 1930 ), Wonosobo merupakan salah satu basis pertahanan pasukan pendukung Diponegoro. Beberapa tokoh penting yang mendukung perjuangan Diponegoro adalah Imam Misbach atau kemudian dikenal dengan nama Tumenggung Kertosinuwun, Mas Lurah atau Tumenggung Mangkunegaran, Gajah Permodo dan Kyai Muhamad Ngarpah. Dalam pertempuan melawan Belanda, Kyai Muhamad Ngarpah berhasil memperoleh kemenangan yang pertama. Atas keberhasilan itu Pangeran Diponegoro memberi nama kepada Kyai Muhamad Ngarpah dengan sebutan Tumenggung SETJONEGORO. Selanjutnya Tumenggung SETJONEGORO diangkat sebagai penguasa Ledok dengan gelar TUMENGGUNG SETJONEGORO. Eksistensi kekuasaan SETJONEGORO di daerah Ledok ini dapat dilihat lebih jauh dari berbagai sumber termasuk laporan Belanda yang dibuat setelah perang Diponegoro selesai. Disebutkan pula bahwa SETJONEGORO adalah Bupati yang memindahkan pusat kekuasaan dari Selomerto ke kawasan kota Wonosobo sekarang ini. Asal usul nama Wonosobo sangat erat kaitannya dengan banyaknya para pendatang. Menurut peristilahan, Wonosobo berasal dari dua kata yaitu “wono” yang artinya hutan, dan “sobo” yang artinya mengunjungi. kata Wonosobo kurang lebih artinya kawasan hutan yang banyak dikunjungi. Pada awat abad ke-17 agama Islam sudah mulai berkembang luas di daerah Wonosobo. 

    Seorang tokoh penyebar agama Islam yang sangat dikenal pada masa itu adalah Kyai Asmarasufi, yang dikenal pula sebagai menantu Ki Wiroduto salah seorana penguasa di Wonosoho Kyai Asmarasufi yang mendirikan Masjid Dukuh Bendosari dipercaya sebagai cikal-bakal atau tokoh yang kemudian menurunkan pada ulama Islam dan pemilik pondok pesantren yang ada di Wonosobo pada masa berikutnya seperti Kyai Ali Bendosari, Kyai Syukur Sholeh, Kyai Mansur Krakal, Kyai Abdulfatah Tegalgot, Kyai Soleh Pencil, Kyai As'ari, Kyai Abdul Fakih, Kyai Muntaha dan Kyai Hasbullah. Demikianlah, dari hari ke hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun, waktu berjalan terus, keadaan Wonosobo makin lama makin berkembang sejalan dengan kemajuan peradaban manusia. Dan selanjutnya pada masa antara tahun 1825 - 1830 atau tepatnya pada masa Perang Diponegoro, Wonosobo merupakan satah satu medan pertempuran yang penting dan bersejarah. 

    Daerah ini adalah salah satu basis pertahanan pasukan pendukung Pangeran Diponegoro, dengan kondisi alam yang menguntungkan serta dukungan masyarakat yang sangat besar terhadap perjuangan tersebut. Beberapa medan pertempuran yang menandai perjuang pasukan pendukung Pangeran Diponegoro tersebar di Gowong, Ledok, Sapuran, Plunjaran, Kertek dan sebagainya. Di samping itu dikenal pula beberapa tokoh penting di Wonosobo yang mendukung perjuangan Pangeran Diponegoro melawan kekuasaan kolonial Belanda. Tokoh-tokoh tersebut antara lain adalah Imam Misbach atau di kemudian hari dikenal dengan nama Tumenggung Kartosinuwun, Mas Lurah atau Tumenggung Mangkunegaran, Gajah Permodo dan Ki Muhammad Ngarpah. 

    Nama yang terakhir ini adalah tokoh penting yang mendukung perjuangan Pangeran Diponegoro di Wonosobo. Walaupun perjuangan Muhammad Ngarpah tidak terbatas di daerah Wonosobo saja melainkan juga di daerah Purworejo, Magelang, Klaten dan sebagainya, akan tetapi keberadaan beliau sangat penting dalam sejarah Wonosobo. Muhammad Ngarpah bersama-sama Mulyosentiko memimpin pasukan pendukung Pangeran Diponegoro menghadang pasukan Belanda di Legorok dekat Pisangan Yogyakarta. Dalam pertempuran di Legorok tersebut Ki Muhammad Ngarpah bersama-sama Ki Mulyosentiko beserta pasukannya berhasil menewaskan ratusan tentara Belanda, termasuk empat orang tentara Eropa. Mereka juga berhasil mengambil emas lantakan senilai 28,00 gulden pada saat itu. Pada pencegatan di Legorok, Belanda mengatami kekalahan sehingga hanya beberapa orang saja yang dapat melarikan diri. Menurut catatan sejarah, kemenangan Ki Muhammad Ngarpah serta para pendukungnya itu adalah kemenangan pertama pasukan pendukung pangeran Diponegoro. Maka berdasarkan keberhasilan tersebut Pangeran Diponegoro memberi nama Setjonegoro kepada Muhammad Ngarpah dan nama Kertonegoro kepada Mulyosentiko. 

    Selanjutnya Setjonegoro diangkat sebagai penguasa Ledok dengan gelar Tumenggung Setjonegoro. Pada masa-masa berikutnya Setjonegoro terus aktif mendukung perjuangan Pangeran Diponegoro, bersama-sama dengan tokoh pendukung lainnya seperti Ki Muhammad Bahrawi atau Muhammad Ngusman Libasah, Muhammad Salim, Ngabdul Latif dan Kyai Ngabdul Radap. Dalam pertempuran di Ledok dan sekitamya,Tumenggung Setjonegoro mengerahkan 100 orang prajurit yang dipimpin oleh Mas Tumenggung Joponawang untuk menghadapi serbuan Belanda. Tumenggung Setjonegoro juga pemah mendapat tugas dari Pangeran Diponegoro untuk mengepung benteng Belanda di Bagelen. Dalam pertempuran di daerah Kedu, pemimpin pasukan Belanda bemama Letnan De Bruijn terbunuh. Selain itu Setjonegoro dan Kertonegoro juga terlibat dalam pertempuran di daerah Delanggu. Mereka memimpin pasukan ke daerah Lanjur untuk menghadang pasukan Belanda yang datang dari Klaten. 

    Dari hasil Seminar Hari Jadi Wonosobo pada tanggal 2 April 1996 (yang dihadiri oleh Tim Peneliti Hari jadi Wonosobo dari Fakultas Sastra UGM, Muspida, sesepuh dan pinisepuh Wonosobo termasuk yang ada di Jakarta, Semarang, Yogyakarta, pimpinan DPRD dan pimpinan komisi serta instansi di Wonosobo), disepakati bahwa momentum Hari Jadi Wonosobo jatuh pada tanggal 24 Juli 1825, dan hal ini telah ditetapkan menjadi Perda dalam Sidang Pleno DPRD Kabupaten Wonosobo tanggal 11 Juli 1994. Dipilihnya tanggal tersebut erat kaitannya dengan peristiwa kemenangan pertama pasukan pendukung pangeran Diponegoro yang dipimpin oleh Ki Muhammad Ngarpah atau Tumenggung Setjonegoro di Legorok. Walaupun serangan yang berhasil itu tidak terjadi di wilayah Wonosobo, akan tetapi peristiwa itulah yang mengangkat karir Muhammad Ngarpah sehingga diangkat menjadi penguasa Ledok dengan gelar Tumenggung Setjonegoro.

    Adapun penguasa atau kepala pemerintahan Kabupaten Wonosobo dari tahun 1825 sampai sekarang adalah sebagai berikut :

1. Tumenggung SETJONEGORO 1825 – 1832

2. Tumenggung R. MANGOENKOESOEMO 1832 – 1857

3. Tumenggung R. KERTONEGORO 1857 – 1863

4. Tumenggung TJOKROHADISOERDJO 1863 – 1869

5. Tumengung SOERJOHADIKOESOEMO 1869 – 1898

6. R. Tumenggung SOERJOHADINEGORO 1998 – 1919

7. Adipati R.A. SOSROHADIPRODJO 1920 – 1944

8. Bupati R. SINGGIH HADIPOERA 1944 – 1946

9. Bupati R. SOEMINDRO 1946 – 1950

10. Bupati R. KADRI 1950 – 1954

11. Bupati R. OEMAR SOERJOKOESOEMO 1955 – .

12. Bupati R. SANGIDI HADISOETIRTO 1955 – 1957

13. Kepala Daerah RAPINGOEN WIMBOHADI SOEDJONO 1957 – 1959

14. Bupati R. WIBOWO HELLY 1960 – 1967

15. Bupati Kepala Daerah Drs. DARODJAT A.N.S. 1967 – 1974

16. Pj. Bupati Kepala Daerah R. MARDJABAN 1974 – 1975

17. Bupati Kepala Daerah Drs. SOEKANTO 1975 – 1985

18. Bupati Kepala Daerah Drs. POEDJIHARDJO 1985 – 1990

19. Bupati Kepala Daerah Drs. H. SOEMADI 1990 – 1995

20. Bupati Kepala Daerah Drs. H. MARGONO 1995 – 2000

21. Bupati Drs. TRIMAWAN NUGROHADI 2000 - 2005

22. Bupati Drs. H. ABDUL KHOLIQ ARIF 2005 - sekarang