Masa pandemi .... tidak menyurutkan semangat para Pengelola SMP N 4 kepil untuk selalu bekerja dengan sungguh sungguh memberikan pelayanan terbaik bagi Seluruh peserta didik dan lingkungannya untuk selalu meningkatkan pembelajaran, walaupun dilaksanakan DARING, dan selalu mematuhi Protokol kesehatan.
Seperti disampaikan pemerintah, mau tidak mau kita semua tampaknya harus memasuki era new normal. Tentu saja ini menjadi beban berat bagi para pelaku pendidikan. Pasalnya, kurikulum pendidikan yang ada saat ini tidak dirancang untuk kondisi-kondisi khusus seperti pandemi. Lagi pula, siapa yang bakal membayangkan bahwa kita semua akan diterjang badai Covid-19?
Di sisi lain, ‘kembali ke sekolah’
tampaknya menjadi kebutuhan yang tak kalah penting. Pasalnya, seperti dikutip
dari CNN Indonesia, pandemi Covid-19 yang memaksa anak-anak belajar di rumah,
ternyata berpengaruh pada capaian pendidikan siswa dan kondisi psikososial. Covid-19
menyebabkan banyak siswa yang merasa terisolasi dari relasi pertemanan, merasa
takut terpapar virus, bosan dengan situasi di rumah, hingga merasakan dampak
dari ketegangan di dalam keluarga yang secara ekonomi terdampak
Untuk menjamin hak-hak anak memperoleh
pendidikan dapat terpenuhi, serta untuk memastikan keselamatan jiwa dan
kesehatan mereka terjaga, revisi kurikulum pendidikan yang
menyesuaikan dengan kondisi pandemi menjadi kebutuhan mendesak untuk
saat ini. Apalagi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim telah
menargetkan semester awal dimulai bulan Juli. Meskipun tentu saja, keputusan
kapan sekolah bisa mulai dibuka kembali, tergantung hasil koordinasi antara
Mendikbud dengan Gugus Tugas Penanganan Covid-19.
Di berbagai pemberitaan media massa,
para pakar pun sudah membeberkan skenario terbaik untuk penerapan new normal di
sekolah. Dari sekian banyak skenario, yang paling sering disampaikan adalah
kombinasi antara pertemuan tatap muka di kelas (dengan jumlah siswa lebih
sedikit) serta pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan internet.
Implikasi dari skenario tersebut,
pendidik mesti merancang cara penyampaian bahan ajar yang paling efektif,
khususnya dalam pembelajaran secara daring. Namun pada prinsipnya, apapun media
yang dipergunakan, pembelajaran daring maupun luring harus mampu menghasilkan knowledge (pengetahuan), skill atau keterampilan, dan character (karakter).
Di sinilah letak tantangannya. Di sela waktu yang cukup sempit menjelang dimulainya semester baru, segala persiapan harus dibuat dengan benar-benar matang lalu dieksekusi dengan sempurna.
Agar pelaksanaan Kurikulum 2013 di masa Pandemi dapat berjalan dengan baik, perlu dilakukan pelatihan bagi para guru yang akan melaksanakan kurikulum tersebut.
Pelatihan ini diadakan di Ruang Khusus SMP Negeri 4 Kepil, yang dilaksanakan pada
tanggal 7 sampai dengan 9 Juni 2021. Pelatihan
ini mengusung Tema “Workshop Penyusunan KTSP Masa Pandemi Covid-19”. Pada
pelatihan ini, SMP Negeri 4 Kepil mengundang
Bapak Truko Tiyanto, .MPd. selaku Pengawas SMP Kabupaten Wonosobo, sebagai Nara
Sumber.
Undangan lainnya adalah Semua Anggota Komite sekolah serta Perwakilan Pengurus OSIS SMP Negeri 4 Kepil.
Pelatihan ini sekaligus pemeriksaan perangkat pembelajaran yang sudah dibuat oleh
para guru dan Kesepakatan atau komitmen bersama untuk penyusunan perangkat
kurikulum serta administrasi pembelajaran.
Berikut adalah dokumentasi Pelaksanaan Workshop KTSP SMP N 4 Kepil Tahun Pelajaran 2021 / 2022. :