SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI, SUGENG RAWUH, SUGENG LENGGAH SINAMBI NYIMAK

Sabtu, 29 Oktober 2016

Pewarisan Gamelan Jawa kepada Generasi Muda

Pewarisan Gamelan Jawa kepada Generasi Muda

        
Pada masa sekarang ini ada kecenderungan perbedaan persepsi yang dilakukan oleh generasi-generasi muda melalui berbagai atraksi kebudayaan yang pada segi-segi lain kelihatan agak menonjol, tetapi ditinjau dari segi yang lain lagi merupakan kemunduran, terutama yang menyangkut gerak-gerak tari dan penyuguhan gendhing-gendhing yang dikeluarkan.
Anak muda terlihat tak tertarik gamelan karena tidak ada yang mengenalkan. Selain itu tidak ada yang mengajarkan. Itu tidak bisa disalahkan karena mayoritas orang tua, bahkan lingkungan sekolah, tidak mendukung anak mengenal gamelan. Bagi generasi muda, gamelan sulit diminati kalau dibunyikan seperti masa-masa dulu pada era orang tua atau kakek dan nenek mereka. Anak muda sekarang lebih menyukai jika membunyikan gamelan sesuka mereka dan dipasangkan dengan alat musik dan seni apa saja. Walaupun begitu, lewat cara-cara inilah gamelan mendapat jalan untuk lestari. Gamelan bukan sekadar alat musik tradisional atau obyek, namun ada spirit di dalamnya, yakni kebersamaan. Yang penting di sini adalah manusianya, yaitu bagaimana mereka merasa dekat dengan gamelan.

        Perlu dipikirkan pula demi kelestarian kebudayaan kita sendiri yang sungguh-sungguh Adhi Luhur, penuh dengan estetika, keharmonisan, ajaran-ajaran, filsafat-filsafat, tatakrama, kemasyarakatan, toleransi, pembentukan manusia-manusia yang bermental luhur, tidak lepas pula sebagai faktor pendorong insan dalam beribadah terhadap Tuhan, yaitu dengan sarana kerja keras dan itikat baik memetri atau menjaga seni dan budaya sendiri. Jangan sampai suatu saat nanti, anak cucu kita akan belajar Gamelan harus pergi ke Jepang dan Amerika. He heeee……..
Kami Barisan SMP N 4 Kepil walau terletak jauh dari Keraton, tepatnya di daerah pegunungan , Desa Gadingrejo, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo, namun berniat untuk melestarikan budaya jawa, namun sayang sekali, masih ada beberapa siswa yang belum ikut serta mewujudkan pelestarian budaya jawa.
Maka dari itu, sekolah pun mengadakan ekstrakurikuler “Karawitan” untuk menambah minat siswa yang mau ikut melestarikan budaya jawa. Peserta ekstrakurikuler karawitan hanyalah belum banyak . karena siswa  kurang tertarik pada ekstrakurikuler itu, namun Insyaallah di waktu yang akan datang akan mbeludak pesertanya.
Pembimbing ekstrakurikuler karawitan adalah Bpk.Kardan, sosoknya yang Low profil dan cenderung memelas namun  berbudaya membuat peserta karawitan menjadi cepat mempelajari beberapa lagu-lagu tembang jawa, sehingga ekstrakurikuler itu pun menjadi pusat perhatian beberapa guru yang senang melestarikan budaya jawa
Alat musik gamelan yang lengkap serta ruangan yang cukup nyaman membuat siswa karawitan menjadi betah untuk selalu memainkan alat-alat musik yang terdiri dari Saron, Kenong, Bonang, Kendang, dan Gong.
Ekstrakurikuler ini selalu diadakan pada hari Senin setelah jam pulang sekolah yaitu sekitar jam 13.00 – 15.00 WIB. Salah satu judul tembang jawa yang selalu dimainkan oleh peserta karawitan adalah “Waru Doyong dan Ladrang Wahyu”, paduan musik antara bonang dan saron yang membuat tembang ini menjadi bervariasi dan sangat enak untuk didengar
Dengan senangnya, peserta karawitan pun memainkan tembang-tembang jawa yang indah sampai-sampai ada beberapa siswa yang ikut menyaksikan permainan gamelan itu, sekejap ruang gamelan pun menjadi sangat ramai.

Berikut adalah nama-nama Guru dan Karyawan peserta karawitan SMP Negeri4 Kepil :
– Rahayu Dewi Susilowati sebagai pemain Bonang Barung.
– Soleh, sebagai pemain Kendang
– Umi Hartini sebagai pemain Saron
– Sukaenah sebagai pemain Kethuk Kenong
– Turini sebagai pemain Kempul dan gong
– Pursiati,sebagai pemain Saron
– Hadi Rosadi sebagai pemain Saron
– Suyadi sebagai pemain Bonang Penerus
Sudah sepatutnya kita harus melestarikan Budaya Indonesia agar tidak punah, dengan mengikuti kegiatan kecil seperti Karawitan. Selain menyenangkan, kegiatan ini juga bisa menambah ilmu kita dalam permusikan gamelan jawa, bukankah kita seharusnya bangga jika kita bisa bermain musik khas Indonesia…. Okeeeeee?????


Tidak ada komentar:

Posting Komentar