“Meniti
Pelangi Budaya Nusantara”
Pada
pagelaran seni budaya smp n 4 kepil
Kabupaten
wonosobo
Lembaga pendidikan, khususnya sekolah
memiliki peranan penting untuk melestarikan dan mengembangkan hasil karya seni dan budaya tradisional daerah. Peranan lembaga
sekolah tersebut dinilai sangat strategis karena pewaris seni dan budaya
tersebut masih berusia muda. Di pundak mereka tertumpang harapan untuk
melestarikan seni dan budaya hasil karya pendahulu kita. Inilah salah satu
landasan diadakannya pagelaran seni budaya di sekolah.
Seni dan budaya tradisional asli daerah tidak akan lenyap ditelan oleh gegap gempitanya seni dan budaya milik bangsa asing.
Seni dan budaya tradisional asli daerah tidak akan lenyap ditelan oleh gegap gempitanya seni dan budaya milik bangsa asing.
Anak-anak bangsa akan meresapi lekuk-lekuk nilai yang tersimpan dalam
kesenian dan kebudayaan daerah yang lebih sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, SMP Negeri 4 Kepil,
salah satu sekolah di Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah, telah mengadakan acara
pagelaran seni dan budaya selama 3 hari penuh, 12 - 14 Maret 2020. Acara seperti ini baru yang
pertama kali dilaksanakan sebagai bentuk
dari Ujian Sekolah pada Mapel Seni Budaya.
Tujuan pagelaran seni dan budaya antara lain:
1. Sebagai langkah untuk menerapkan teori pada mata
pelajaran seni budaya.
2. Sebagai penilaian dalam ujian praktik 2019 -
2020 mata pelajaran Seni Budaya
3. Untuk menampilkan berbagai hasil karya seni
dan budaya tradisional Jawa dan Nasional
seperti agu dan tarian Khas Jawa Tengah, Lagu Pop , drama, dll.
seperti agu dan tarian Khas Jawa Tengah, Lagu Pop , drama, dll.
4. Untuk meningkatkan apresiasi siswa terhadap
hasil karya seni dan budaya daerah.
Diharapkan pagelaran seni budaya ini dapat juga dilakukan oleh
semua sekolah sehingga kesenian dan kebudayaan daerah tetap lestari dan menjadi
milik bangsa Indonesia.
Sedangkan tema
acara tersebut “Meniti Pelangi Budaya Nusantara dalam Mewujudkan Generasi Emas
2045”.
Kepala
sekolah SMPN 4 Kepil SETIONO, S.Pd.M.Pd mengatakan, Seiring dengan tuntutan
Kurikulum 2013 dalam pelajaran Seni Budaya, pameran dan pergelaran karya seni
merupakan materi pembelajaran yang berkaitan dengan kemampuan siswa dalam
proses menciptakan karya seni serta mempublikasikannya melalui kegiatan
tersebut.
Model
pembelajaran yang diterapkan dalam pelajaran Seni Budaya, kata pak Setiono,
Pembelajaran Seni Terpadu yang dikolaborasikan dengan model Project based
Learning.
Yaitu,
pembelajaran didesain melalui proyek dalam kegiatan pameran. Juga pergelaran
serta model pembelajaran Problem based Learning yakni suatu model pembelajaran
berbasis masalah.
Melalui
model tersebut, kata Pak Setiono, diharapkan siswa dapat memecahkan setiap
permasalahan yang muncul dalam persiapan dan pelaksanaan pameran pergelaran
melalui organisasi kepanitiaan.
Selain
itu, lanjut Kepala SMP N 4 Kepil, Pembelajaran Seni Budaya menerapkan
pendekatan saintifik yang didalamnya terdapat kegiatan eksplorasi, proses
mencipta dan berkarya seni, serta mempublikasikan karya tersebut melalui
pameran dan pergelaran.
Diungkapkan
Guru Seni Budaya, Expo atau ekspo menurut arti kata adalah pameran. Kata
expo/ekspo merupakan kependekan dari kalimat “Ekspresi Seni Pelajar Oke.”
Rumusan
kalimat ini berdasarkan kesepakatan guru-guru Seni Budaya dengan siswa yang
dicanangkan pada bulan Januari 2020. Istilah yang sebenarnya kegiatan tersebut
adalah
“Pameran
dan Pergelaran Karya Seni” yang tertuang pada kurikulum mata pelajaran Seni
Budaya di kelas IX. Peristilahan Expo menurut siswa “keren” dalam meningkatkan
kreativitas dan apresiasi siswa.
Berikut ini adalah dokumen kegiatan
PAGELARAN SENI BUDAYA SMP N 4 KEPIL :
Namun belum seluruhnya bisa kami Upload
yah?
Tunggu semua dokumen terkumpul.......
oke???