SMP N 4 KEPIL MENUJU SEKOLAH RAMAH ANAK DAN
MENYENANGKAN
Sekolah Ramah Anak
1. Pengertian
Ramah dapat dimaknai
baik hati dan menarik budi pekertinya atau manis tutur kata dan sikapnya. Jika
hal ini dikaitkan dengan lembaga pendidikan, maka Sekolah Ramah Anak dapat
dimaknai sebagai sekolah yang menjunjung tinggi hak-hak anak sebagai pribadi
yang harus didik dengan perasaan dan budi pekerti yang baik.
Prinsip dari sekolah
ramah anak adalah menjadikan kepentingan dan kebutuhan siswa sebagai pertimbangan
utama dalam menetapkan setiap keputusan dan tindakan yang diambil oleh
pengelola dan penyelenggara pendidikan.
Dengan demikian,
Sekolah Ramah Anak harus menghormati hak siswa ketika mengekspresikan
pandangannya dalam segala hal khususnya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya, sehingga siswa merasa nyaman dan menyenangkan dalam proses
belajar di sekolah. Selain itu, sekolah ramah anak harus menjamin kesempatan
setiap siswa untuk menikmati haknya dalam pendidikan tanpa diskriminasi
berdasarkan disabilitas, gender, suku bangsa, agama, jenis kecerdasan, dan
latar belakang orang tua.
Sekolah Ramah Anak
juga harus mempertimbangkan situasi sekolah yang aman, bersih dan sehat, peduli
dan berbudaya lingkungan hidup, mampu menjamin; memenuhi; menghargai hak-hak
dan perlindungan siswa dari kekerasan, diskriminasi, dan perlakuan tidak wajar
lainnya, serta menjamin keikutsertaan siswa dalam perencanaan, kebijakan,
pembelajaran, pengawasan dan mekanisme pengaduan terkait pemenuhan hak dan
perlindungan siswa dalam menempuh pendidikan.
2. Standar Sekolah Ramah
Anak
a. Setiap siswa dapat
menikmati haknya dalam pendidikan tanpa diskriminasi berdasarkan disabilitas, gender, suku
bangsa, jenis kecerdasan, agama dan latar belakang orang tua.
b. Setiap siswa memiliki
kebebasan mengekspresikan pandangannya tentang ilmu pengetahuan dan teknologi,
seni dan budaya.
c. Memiliki kurikulum
dan metode pembelajaran yang ramah bagi siswa (student centred teaching) dengan
mengutamakan nilai-nilai kecintaan, kasih sayang, empatik, simpatik,
keteladanan, tanggung jawab, dan rasa hormat pada siswa.
d. Memiliki guru dan
tenaga kependidikan yang mampu memfasilitasi bakat, minat, dan jenis kecerdasan
siswa.
e. Memiliki lingkungan
dan infrastruktur sekolah yang aman, nyaman, bersahabat, sehat, dan bersih,
hijau, dengan konstruksi bangunan yang memenuhi SNI.
f. Memiliki program
kerja sekolah yang mempertimbangkan aspek pertumbuhan kepribadian siswa.
g. Memiliki program
kerja keselamatan siswa sejak dari rumah ke sekolah dan/atau keselamatan di
sekolah.
h. Setiap warga sekolah
memiliki kesadaran tinggi terhadap resiko bencana alam, bencana sosial,
kekerasan (bullying) dan ancaman lainnya terhadap siswa.
i. Melibatkan
partisipasi siswa pada semua aspek kehidupan sekolah dan kegiatan sekolah.
j. Tersedianya
organisasi kesiswaan yang berorintasi pada perkembangan dan karakter siswa.
k. Terciptanya kerja
sama yang harmonis antara keluarga, sekolah, dan masyarakat.
l. Menjamin
transparansi, akuntabilitas, partisipasi, keterbukaan informasi, dan penegakkan
aturan sekolah.
D. Sekolah Menyenangkan
1. Pengertian
Senang berarti perasaan puas, lega, tidak
kecewa ataupun susah. Dengan demikian, sekolah menyenangkan dapat diartikan
sebagai sekolah yang mampu membuat semua warga sekolah senang, puas, lega akan
situasi sekolah. Sekolah menyenangkan tidak hanya tertuju pada upaya bagaimana
membuat peserta didik betah ke sekolah, namun juga menyenangkan bagi guru,
tenaga kependidikan, bahkan orang tua peserta didik.
Pada
prinsipnya konsep sekolah menyenangkan merupakan perpaduan dari konsep sekolah
sehat, amat, dan ramah anak. Mengapa demikian? Karena ketika prinsip-prinsip
sekolah sehat, aman, dan ramah anak sudah terpenuhi, maka secara otomatis
sekolah tersebut menjadi menyenangkan bagi peserta didik, guru, tenaga
kependidikan, orang tua, dan warga sekitar sekolah.
Dengan begitu, sekolah menyenangkan
menjadi tempat terbaik bagi setiap warga sekolah untuk mengekspresikan bakat,
minat, dan prestasi yang dimilikinya, bukan menjadi tempat yang mengasingkan.
Mereka pun menjadi bagian dari sekolah itu karena sekolah memberi ruang bagi perkembangan
warga sekolah, terutama peserta didik. sehingga mereka tidak terasing
dari sekolah tersebut.
2. Standar
Sekolah Menyenangkan
a. Siswa menikmati belajar di sekolah
b. Guru menikmati mendidik di sekolah
c. Siswa tertantang dengan kegiatan kegiatan di sekolah
d. Siswa mengembangkan kompetensi, tidak hanya mendapat nilai tinggi semata
e. Siswa mempelajari ketrampilan dan tidak hanya fakta-fakta ketrampilan
f. Nilai-nilai moral menjadi fokus dan diteladankan oleh setiap anggota
komunitas sekolah
g. Cukup atmosfer inklusif dimana semua siswa dihargai berdasar jati diri
mereka dan apa yang mereka bisa
h. Isu-isu penting bullying dan sebagai aspek sosial dan emosional lain
dalam kehidupan sekolah di diskusikan secara terbuka dan positif
i. Kemampuan untuk berfikir sendiri didorong dan dikembangkan bagi seluruh
siswa
j. Sekolah memiliki unsur kesenangan dan keriangan
k. Aspek-aspek seperti ingin tahu, kekaguman, keberanian, kegigihan dan
ketahanan didorong dan disambut secara aktif
l. Guru terbuka terhadap ide-ide baru dan tertarik melakukan berbagai
kegiatan bersama
m. Sekolah mengikuti perkembangan terbaru dalam dunia pendidikan dan
pembelajaran
n. Sekolah mengikuti perkembangan terbaru dalam dunia tehnologi pendidikan
o. Harapan yang tinggi juga di sematkan kepada para guru dan pengelola
sekolah, seperti juga disematkan kepada para siswa.
p. Kepala Sekolah “terlihat” dan mudah diajak berinteraksi.
q. Siswa disadarkan bahwa mengeluarkan yang terbaik dari diri sendiri tidak
harus berarti menjadi lebih baik dari orang lain.
r. Sekolah terbuka hal-hal diluar dugaan (yang positif).
s. Siswa diajak berfikir tentang, berinteraksi dengan, dan berusaha
berkontribusi pada kehidupan di luar dinding sekolah.
t. Sekolah sadar bahwa pembelajaran adalah sesuatu yang bisa dilakukan
siswa kapanpun, dimanapun dan hanya sebagian yang perlu dilakukan di dinding
sekolah.
u. Komunitas sekolah terbentang sampai keluar dinding sekolah (melibatkan masyarakat).
v. Proses belajar mengajar di dalam sekolah memasukkan berbagai fariasi
kemungkinan dan kesempatan pembelajaran.
w. Siswa diberi kesempatan untuk bertanggung jawab terhadab sesuatu dan
untuk mengambil keputusan yang berdampak penting.
x. Hasil pembelajaran yang didapatkan cukup sebagai bekal siswa untuk
melangkah kefase hidup berikutnya.
y. Resepsionis, Guru, Petugas Kebersihan dan seluruh staf sekolah tersenyum
terhadap orang tua dan pengunjung sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar